Daewoo International Corporation

(PT Bio Inti Agrindo, PT Papua Agro Lestari,  PT Ulilin Agro Lestari)

daewooAnak perusahaan dari grup Posco dari Korea Selatan ini juga turut terlibat dalam MIFEE. Perusahaan yang rencana perkebunannya pernah menjatuhkan pemerintahan di Madagascar ini telah mulai menyiapkan lahannya untuk perkebunan kelapa sawit.

Last updated: 03/08/2013

Deskripsi Perusahaan: Pernah menjadi konglomerat terbesar kedua di Korea Selatan, Daewoo secara spektakuler menyatakan pailit di tahun 1999. Beberapa bagian dari perusahaan ini dijual tapi sisanya bertahan hidup dan berkembang. Di luar bisnis baja dan bahan kimia, dan juga pertambangan, Divisi Agro-Resources dari Daewoo International juga menguasai lahan di berbagai tempat di Asia dan Afrika, untuk bahan bakar maupun ketahanan pangan Korea Selatan. Yang paling terkenal jahatnya, Daewoo berusahaa membuka lahan 1,3 juta hektar di Madagascar, investasi yang ditolak oleh berbagai komponen masyarakat lokal dan akhirnya menjatuhkan pemerintahan pada tahun 2009.1

Dimiliki oleh: Pada bulan Agustus 2010, raksasa baja Korea Posco membeli 68% saham untuk mengendalikan Daewoo International Corp dengan harga 3,37 milyar Won ($2,8 milyar).2

Rencana di Merauke: Daewoo International Corp membeli 85% saham dari PT Bio Inti Agrindo3 erusahaan ini, sebelumnya diduga terkait dengan Korindo, telah mendapatkan izin untuk membangun 40 ribu hektar perkebunan kelapa sawit di Merauke.

Kemungkinan besar rencana Daewoo tidak terbatas hanya pada 40 ribu hektar saja. Beberapa warga lokal menduga PT Papua Agro Lestari dan PT Ulilin Agro Lestari terkait dengan Bio Inti Agrindo. Keduanya memiliki izin-izin untuk membuka lahan 40 ribu hektar untuk kelapa sawit, walaupun sepertinya PT Ulilin Agro Lestari saat ini sedang tidak aktif.

Tambahan lagi, hubungan antara Daewoo and Korindo tidak jelas. beberapa sumber lokal menyebutkan bahwa PT Berkat Citra Abadi, sebelumnya diketahui sebagai milik Korindo, kelihatannya dijalankan dari gedung yang sama dengan PT Bio Inti Agrindo dan PT Papua Agro Lestari.

Sebelumnya ada dua perusahaan lagi, PT Muting Jaya Lestari dan PT Digul Agro Lestari, terdaftar dengan alamat Bio Inti Agrindo di Menara Bursa Efek Indonesia di Jakarta, diberikan izin prinsip untuk perkebunan jagung skala besar. Izin ini sepertinya telah dibatalkan.

Penuturan Masyarakat: Pada tahun 2011, baik PT Bio Inti Agrindo dan PT Papua Agro Lestari dilaporkan telah membayar warga lokal Rp 50 ribu per hektar untuk konsesi 39.800 hektar di Kecamatan Ulilin.4
Di Kampung Selil, blokade atas tanah PT Bio Inti Agrindo terjadi pada bulan Desember 2012. Dilaporkan terjadi konflik di desa ini karena dua suku yang berbeda mengaku memiliki tanah yang sama.

Masih di tahun 2012, sebuah delegasi warga desa yang terkena dampak dari kelapa sawit di Merauke pergi ke Jayapura untuk melaporkan masalah mereka. Di antara isu-isu yang menjadi masalah adalah fakta bahwa PT Bio Inti Agrindo telah mendapatkan Hak Guna Usaha (HGU) atas tanah. Ini berarti bahwa setelah sewa lahan 35 tahun berakhir, lahan menjadi milik negara, bukan milik adat. Warga desa mengaku tidak tahu mengenai hal ini ketika membubuhkan tanda tangan mereka.5

Pada bulan April 2013, PT Bio Inti Agrindo kembali membeli lahan, kali ini di kawasan Muting. Setelah negosiasi selama 12 jam, dengan kehadiran polisi dan tentara, perusahaan berhasil membujuk masyarakat menurunkan tawaran senilai Rp 70 milyar (US$ 7 juta). Mereka setuju dengan Rp 1 milyar di muka, yang dilanjutkan dengan pembayaran atas kayu sesuai dengan jadwal penebangan. Tidak disebutkan seberapa luas lahan yang dimaksudkan.6

Kaitan Internasional: Selain di Indonesia, Daewoo International Corp juga merencanakan lahan padi dan kedelai seluas 26 ribu hektar di Kamboja.7 Daewoo juga memiliki kantor cabang di seluruh dunia. Akan tetapi, setelah sebagian asetnya dijual saat krisis keuangan Asia terjadi, tidak semua perusahaan yang bernama Daewoo dimiliki oleh induk yang sama. Misalnya saja, merek mobil Daewoo telah dibeli oleh General Motors, yang secara bertahap berhenti menggunakan merek Daewoo ini.

PT Bio Inti Agrindo telah mengumumkan di website mereka bahwa mereka juga berbisnis di Madagascar, sehingga kemungkinan saja mereka menggunakan perusahaan beridentitas Indonesia ini sebagai kendaraan untuk kembali masuk ke negara di mana mereka pernah diprotes keras. Laporan dari media Korea dan Madagascar mengindikasikan bahwa Daewoo mungkin berniat untuk kembali ke sana.8 Website ini juga menyebutkan bahwa perusahaan ini menggunakan bank asal Belanda Rabobank untuk layanan keuangan.

Alamat: Daewoo International, 84-11, Namdaemunno 5-ga, Jung-gu, Seoul, Korea (100-753)C.P.O. Box 2810 Phone no. 02-759-2114 FAX 02-753-9489

PT Bio Inti Agrindo, Indonesia Stock Exchange (IDX) Building Tower II, 22th floor, Suite 2205, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190 Indonesia

E-mail: ptbia@ptbia.com Web: http://www.ptbia.com/

Phone: (+6221) 5154143

1. http://farmlandgrab.org/5646

2. http://www.bloomberg.com/news/2010-08-30/posco-buys-daewoo-international-stake-for-2-8-billion-to-expand-resources.html

3. http://www.reuters.com/finance/stocks/047050.KS/key-developments/article/2298148

4. http://blog.insist.or.id/sorak/archives/date/2011/08/28

5. https://awasmifee.potager.org/?p=304

6. https://awasmifee.potager.org/?p=343

7. http://news.mk.co.kr/english/newsRead.php?sc=30800006&cm=English%20News_&year=2011&no=761637&selFlag=&relatedcode=&wonNo=&sID=308

8. http://m.koreaherald.com/view.php?ud=20130217000341 , http://terresmalgaches.info/spip.php?article63

Tulis sebuah Komentar

Your email is never published nor shared. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*
*