BUMN

(PT Padi Energy Nusantara, PT Sang Hyang Seri, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PT Rajawali Nusantara Indonesia)

bumnBUMN merupakan bagian dari MIFEE dan merencanakan untuk mensuplai bibit, membangun perusahaan yang dimiliki oleh petani, dan membuka lahan tebu. Akan tetapi, sejalan dengan diabaikannya rencana untuk tanaman pangan dari MIFEE, BUMN-BUMN ini sepertinya telah meninggalkan wilayah ini.

Last Updated 29/07/13 Selain sektor swasta, beberapa BUMN pada awalnya terlibat dalam proyek MIFEE. Sebagai contoh, perusahaan bibit PT Sang Hyang Seri menandatangani perjanjian kesepahaman (memorandum of understanding) dengan pemerintah Merauke untuk mensuplai bibit padi, jagung, kedelai, dan sayuran dari lokasi pembibitan di Sidrap, Sulawesi Selatan.1 Sepuluh BUMN juga berkolaborasi membuat perusahaan patungan PT Padi Energi Nusantara, dengan misi membuat perusahaan-perusahaan pangan yang dimiliki petani di seluruh Indonesia. Beberapa telah dibuat di Subang, Sumedang, dan Karawang di Pulau Jawa2 tapi di Merauke PT Padi Energi Nusantara berharap dapat mengolah lahan yang lebih besar dan membuat satu perusahaan per 10 ribu hektar. Perusahaan dengan skala tersebut akan memungkinkan pengunaan batang padi sebagai bahan bakar untuk listrik.3 Produk sampingan lainnya dari padi dapat juga dipasarkan dengan skema ini, yang diklaim dapat meingkatkan nilai tambah petani.Contohnya adalah beras pecah dari proses penuaian, yang dapat dikonversi menjadi tepung atau minyak beras dan sisanya dapat diolah menjadi pakan ternak.4 Skema ini sepertinya berorientasi pada promosi agribisnis. PT Padi Energi Nusantara, dengan motto “modernisasi manajemen agrisistem”5 diharapkan bertanggung jawab mensuplai pupuk, bibit, dan membangun infrastruktur. Walaupun petani akan memiliki saham, harus dilihat pula sejauh apa wewenang yang mereka miliki ketika perusahaan-perusahaan BUMN besar memiliki peran yang begitu penting. BUMN-BUMN yang terlibat dalam pendirian PT Padi Energi Nusantara meliputi lima pabrik pupuk (PT Pupuk Sriwijaya, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kaltim, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Iskandar Muda), dua perusahaan pengelolaan air Perum Jasa Tirta I, Perum Jasa Tirta II) dan tiga perusahaan agribisnis lainnya PT Pertani, PT Rajawali Nusantara Indonesia, dan PT Sang Hyang Seri) Terakhir, sebuah konsorsium BUMN perkebunan berencana membuka lahan dan pabrik tebu di Merauke, dan telah menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintahan lokal6, sebagai bagian dari respon untuk mengatasi masalah kekurangan gula di Indonesia. BUMN yang terlibat adalah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, PTPN X, PTPN XI, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia. Note: PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI) adalah BUMN yang mengoperasikan beberapa pabrik gula di seluruh Indonesia, selain dua perkebunan dan beberapa fasilitas pembuatan alkohol, obat-obatan, dan peralatan kesehatan. BUMN ini tidak ada hubungannya dengan grup Rajawali, yang dimiliki oleh Peter Sondakh, yang juga berencana membuka lahan dan pabrik tebu di Merauke. (UPDATE Juli 2013) Sepertinya tidak ada satu pun rencana BUMN ini yang berjalan. Kami tidak menemukan laporan media atau penuturan masyarakat yang mengindikasikan adanya aktivitas perusahaan-perusahaan ini di Merauke. 1. http://fokerlsmpapua.net/index.php/component/content/article/25-the-project/159-mifee-masih-bermasalah-di-merauke 2. http://www.pikiran-rakyat.com/node/98042 3. http://www.thejakartapost.com/news/2010/05/12/state-firms-set-joint-ventures-food-estate.html 4. http://bataviase.co.id/detailberita-10380650.html 5. http://padienerginusantara.blogspot.com/ 6.http://www.thejakartapost.com/news/2010/05/12/state-firms-set-joint-ventures-food-estate.html

Tulis sebuah Komentar

Your email is never published nor shared. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*
*