Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. PAL (Papua Agro Lestari), anak perusahaan Daewoo Internasional Group asal Korea Selatan, kembali mendatangi masyarakat adat Muting dan mengsosialisasikan hasil AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) di Kantor Distrik Muting, pada Kamis, 13 Februari 2014.
Sosialisasi AMDAL PT. PAL dilakukan bersama dengan AMDAL perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Internusa Jaya Sejahtera. Masyarakat Muting dan Kindiki, utamanya marga pemilik lahan diareal kedua perusahaan ikut hadir dalam pertemuan tersebut.
Sebelumnya, tahun 2007 PT. PAL pernah melakukan sosialisasi di Muting tetapi masyarakat belum membuat kesepakatan menerima perusahaan. Saat ini diisukan PT. PAL menggandeng dan bekerjasama dengan PT. Berkat Cipta Abadi (BCA, milik Korindo Group, PMA asal Korea Selatan) untuk mengembangkan perkebunan sawit di Distrik Ulilin, Merauke.
Kasubdin AMDAL Bapedalda Provinsi Papua, Ir. Emmy Mandosir, dan petugas dari Kabupaten dalam pertemuan sosialisasi AMDAL menjelaskan prosedur AMDAL menurut peraturan perundang-undangan dan meminta masukan masyarakat atas AMDAL.
Dalam sosialisasi tersebut masyarakat cenderung pasif, cerita Silvester Ndiken, karena masyarakat tidak punya informasi dan tidak diberikan kesempatan untuk mempelajari dokumen AMDAL tersebut. “bagaimana kami bisa menanggapi?” tanya Silvester yang kesal dengan cara-cara pemerintah dan perusahaan dalam proses AMDAL.
Masyarakat hanya menanggapi kekahawatiran mereka terhadap dampak lingkungan pembuangan limbah yang masuk ke Kali Bian dan pembukaan hutan yang merusak dan membatasi akses mata pencaharian masyarakat. Dalam pertemuan ini, masyarakat tidak punya sikap untuk memberikan persetujuan ataupun menolak kehadiran PT. PAL dan PT. Internusa Jaya Sejahtera.
Sumber: Pusaka http://pusaka.or.id/sosialisasi-amdal-perkebunan-sawit-pt-pal-di-muting/