Staf SKPKC mengadakan pertemuan di Gereja Juk –Lereh yang dihadiri sekitar 20 orang buruh perusahan PT. Sinar Mas. Pertemuan tersebut merupakan jawaban atas permintaan Pastor Paroki Taja Pater Hendik Nahak, Ofm untuk melihat permasalahan buruh diperkebunan Kelapa Sawit Sinar Mas.
Dalam keterangannya Pater Hendrik mengatakan bahwa ada cukup banyak permasalahan yang terjadi diperkebunan kelapa sawit namun ditutup-tutupi oleh pihak perusahan. Misalnya menyangkut hak buruh, sistem perekrutan tenaga kerja, masalah air bersih dan rumah layak huni. Keterangan dari pater tersebut dibenarkan oleh para buruh yang hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka menegaskan, masalah yang disampaikan tersebut adalah masalah yang sudah lama terjadi dan sering kali diabaikan oleh pihak perusahan.
Masalah-masalah yang sering terjadi adalah menyakut perekrutan tenaga kerja perusahaan mengunakan tenaga mandor untuk mengambil karyawan, dengan memberikan janji-janji yang mengiurkan. Karywan yang mau bekerja diminta untuk mendatangani sejumlah surat perjanjian untuk bekerja diperusahaan dengan menerima segala keputusan perudahaan. Menyakut gaji dan peraturan kerja lainnya.
Hal yang sama juga menyangkut fasilitas rumah dan air bersih. Perusahaan mendatangkan karyawan tanpa memperhitungkan tempat tinggal sehingga rumah 3X3 M2 dihuni oleh 2 sampai 3 kepala keluarga. Air bersih hanya mengandalkan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari karena sungai yang ada disekitarnya sudah tercemar oleh pupuk yang disebarkan melalui pesawat. Sedangkan saat pengajian terjadi pemotongan-pemotongan tanpa ada penjelasan sehingga kadang terjadi percecokan antara buruh dan mandor.
Sumber: SKP Jayapura http://www.fransiskanpapua.net/2014/05/1325/kami-bukan-pembangkang.php