Warga asal Metamani dan IPPMI (Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Imora) di Sorong, menggelar aksi demonstrasi di Kantor PT. ANJ Agri Papua, di Sorong, Kamis, 12/2/2015. Adam Rariaro, salah seorang tokoh masyarakat dari Kampung Saga, Metamani, Sorong Selatan, yang turut serta dalam aksi tersebut mengatakan “warga melakukan demonstrasi karena PT. ANJ mengabaikan hak-hak masyarakat dalam melakukan aktifitas, perusahaan tidak peduli dengan tuntutan ganti rugi untuk pemanfaatan tanah dan hutan sagu, maupun mata pencaharian masyarakat yang hilang karena kegiatan pengolahan sagu dan pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit”.
PT. ANJ Agri Papua merupakan anak perusahaan Austindo Group yang dimiliki oleh miliader terkenal di Indonesia bernama George Tahija. Di tanah Papua, Austindo Group memiliki empat perusahaan yang berinvestasi dalam bisnis sumber daya alam dan energi, yakni ((catatan awasMIFEE: sebenarnya ada lima karena tahun lalu ANJ Agri beli perusahaan kelapa sawit PT Pusaka Agro Makmur yang punya izin lokasi di Kabupaten Maybrat)): PT. ANJ Agri Papua untuk pengolahan industri sagu seluas 40.000 hektar, berlokasi di Distrik Metamani, Sorong Selatan, PT. Permata Putera Mandiri dan PT. Putera Manunggal Perkasa, keduanya perusahaan bisnis perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Distrik Aifat, Metamani, Kais, Kokoda, Sorong Selatan, dengan luas lebih dari 57.000 hektar, dan PT. Puncak Jaya Power, perusahaan tenaga listrik swasta yang beroperasi dan mengendalikan pembangkit listrik sebesar 100 MW untuk kegiatan pertambangan dan pabrik PT. Freeport Indonesia di Timka, Papua.
Perusahaan dalam melakukan aktivitasnya menggunakan aparat keamanan sebagai tameng alat untuk melindungi kepentingan perusahaan dan menakut-nakuti warga. Simon Soren Kodei, Presiden Mahasiswa Papua Barat, peserta aksi demonstrasi, menuntut pemerintah dan perusahaan untuk menarik aparat keamanan dari lokasi, “Kami minta perusahaan menarik pasukan organik (TNI-Polri) yang mengawal perusahaan”, jelas Simon.
Peserta demonstrasi menuntut perusahaan untuk menyelesaikan persoalan ganti rugi dan berbagai tuntutan pembangunan untuk masyarakat yang dirugikan. Mereka mengancam akan memblokir aktifitas perusahaan hingga mendapatkan jawaban atas tuntutan masyarakat.
Saat ini (18/2/2015), tokoh masyarakat dari Metamani sedang mengusahakan bertemu dengan Bupati Sorong Selatan di Teminabuan untuk menindaklanjuti dan merealisasikan tuntutan masyarakat. Adam Rariaro mengatakan, “Kami meminta Bupati untuk merealisasikan janjinya menyelesaikan persoalan masyarakat dengan perusahaan”, ungkap Adam.
Sumber: Pusaka: http://pusaka.or.id/warga-demo-pt-anj-agri-papua/