Mentan Telepon Bupati Merauke, Minta Tolong Proyek Food Estate Dikebut

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menuturkan, pembangunan food estate atau lumbung padi di Merauke terhambat masalah adat. Lahan untuk food estate adalah tanah adat. Hingga kini, belum ada kesepakatan jelas dengan para pemuka adat setempat terkait masalah penggunaan lahan.

Padahal, kata Amran, anggaran dan peralatan untuk food estate sudah disiapkan oleh Kementerian Pertanian. Bila tak terkendala masalah adat, pembangunan bisa segera dikebut. Untuk menyelesaikan masalah ini, Amran mengaku telah menghubungi Bupati Merauke.

“Kami sudah telepon bupatinya 4 hari lalu, tolong dipercepat. Anggarannya sudah siap, peralatan dan tim juga sudah siap,” kata Amran, usai melantik para pejabat eselon II di Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (7/8/2015).

Pihaknya tetap berupaya agar pembangunan food estate bisa terus berjalan. Saat ini, Kementan telah mulai mengirimkan alat-alat berat ke Merauke. “Sekarang sudah mulai jalan, alat beratnya sudah dikirim,” dia menuturkan.

Akibat adanya masalah tanah adat ini, pembangunan food estate yang rencananya tahun ini dikembangkan hingga 250 ribu hektar, tidak dapat terlaksana sepenuhnya. Paling banyak, tahun ini hanya dibangun 10 ribu ha. “Di sana yang kita hadapi ada masalah tanah adat. Kita maunya sih tahun ini bisa bangun 250 ribu ha, tapi situasi di lapangan tidak memungkinkan,” tutur Amran.

Diharapkan, pembangunan food estate bisa dikebut mulai 2016, agar dapat diselesaikan seluruhnya sebelum 2019. “Tahun ini kami rancang dulu 10 ribu hektar. Kami lihat dulu, kita rancang untuk tahun berikutnya,” tutupnya.

Sumber: detik finance  http://finance.detik.com/read/2015/08/07/140119/2986227/4/mentan-telepon-bupati-merauke-minta-tolong-proyek-food-estate-dikebut

 

This entry was posted in Berita Merauke and tagged , , , , . Bookmark the permalink. Comments are closed, but you can leave a trackback: Trackback-URL.