Forum Peduli SDA Papua Tolak ConocoPhilips Studi Seismik di Boven Digoel

Tidak hanya perkebunan – ada juga ancaman dari perusahaan migas yang ingin merubah Papua bagian selatan dari hutan menjadi wilayah industri. ConocoPhillips adalah salah satu perusahaan yang dalam waktu dekat akan memulai kembali kegiatan eksplorasi (studi seismik) di blok Warim, sebuah areal hutan di Kabupaten Boven Digoel dan Pegunungan Bintang. Rencana ini sangat menghwatirkan karena lokasi tersebut sangat jauh dalam hutan Papua, ratusan kilometer dari pantai di Merauke. Dalam siaran pers Forum Peduli dengan SDA Tanah Papua sudah memperhatikan soal ini. Ini artikel dari majalahselangkah.com:

Forum Peduli SDA Papua Tolak ConocoPhilips Masuk di Papua

20130903_075222_7180_l.png

Yogyakarta, MAJALAH SELANGKAH — Forum Peduli Sumber Daya Alam Tanah Papua dengan tegas menyatakan menolak Perusahaan ConocoPhilips masuk di tanah Papua. Dalam siaran untuk pers yang dikeluarkan di Yogyakarta, 31 Agustus 2013, Forum Peduli SDA Tanah Papua ini menjelaskan beberapa dampak yang telah, sedang, dan yang akan timbul dari hasil masuk dan beroperasinya perusahaan-perusahaan raksasa di seantero tanah air Papua.

Bila ConocoPhilips masuk, kata mereka, akan semakin memperparah potret penyakit social dan kerusakan alam akibat beroperasinya perusahaan yang umumnya mencari untung sendiri, tanpa peduli dengan lingkungan dan masyarakat pribumi Papua.

ConocoPhilips bersama perusahaan lainnya di Papua, kata mereka, hanya akan membuat kerusakan lahan bekas tambang; Merusak lahan perkebunan dan pertanian; Membuka kawasan hutan menjadi kawasan pertambangan sehingga mempersempit lahan meramu dan berburu rakyat Papua; Dalam jangka panjang, pertambangan adalah penyumbang terbesar lahan sangat kritis yang susah dikembalikan lagi sesuai fungsi awalnya.

Beberapa dampak kehadiran aktivitas pertambangan di tanah Papua, kata forum ini adalah, Pencemaran, baik tanah, air maupun udara. Misalnya debu, gas beracun, bunyi dll; Kerusakan tambak dan terumbu karang di pesisir; Banjir, longsor, lenyapnya sebagian keanekaragaman hayati; Air tambang yang asam yang beracun yang jika dialirkan ke sungai yang akhirnya ke laut akan merusak ekosistem dan sumber daya pesisir dan laut; Menyebabkan berbagai penyakit dan mengganggu kesehatan; Sarana dan prasarana seperti jalan dll. Rusak berat; Migrasi (bekerja di Perusahaan, mendirikan Usaha di wilayah pertambangan).

Juga, kata mereka, termasuk berkembangnnya penyakit sosial (tempat Lokalisasi, Miras, Judi, Biliar, dsb); Konflik lahan hingga pergeseran sosial-budaya masyarakat; Sumber-sumber makanan, seperti tempat berkebun tercemar atau rusak sehingga gagal panen, dsb, adalah beberapa dari kompleksnya persoalan yang diderita dan dirasakan pada umumnya oleh rakyat Papua.

Sekilas ConocoPhilips

ConocoPhillips, menurut data yang dihimpun Forum Peduli SDA Tanah Papua, adalah perusahaan energi terintegrasi ketiga terbesar di Amerika Serikat setelah Exxon dan Shell. Berdasarkan kapitalisasi pasar dan cadangan, ia beroperasi dalam bidang minyak dan gas. ConocoPhilips adalah pengilang terbesar kedua di Amerika Serikat.

ConocoPhillips mempunyai cadangan terbesar kelima di dunia, dan berdasarkan kapasitas minyak mentah adalah pengilang terbesar keempat di dunia. ConocoPhillips terkenal di seluruh dunia dengan keahlian teknologi di bidang eksplorasi dan produksi di laut dalam, eksploitasi dan manajemen reservoir, teknologi seismik 3-D, petroleum coke upgrading kelas tinggi dan sulfur removal.

Beroperasi pada lebih dari 40 negara, perusahaan ini mempunyai sekitar 38.300 karyawan di seluruh dunia dan aset bernilai USD 164 Miliar Dollar AS. Perusahaan ini mempunyai 4 aktivitas utama di seluruh dunia: Eksplorasi dan produksi minyak bumi; Pengilangan, pemasaran, suplai dan transportasi minyak bumi; Pengumpulan, pengolahan dan pemasaran gas alam; Produksi dan distribusi bahan kimia dan plastik. (MS) (Pen: Topilus B Tebai)

Sumber: http://majalahselangkah.com/content/forum-peduli-sda-papua-tolak-conoco-philips-masuk-ke-papua

Karena dalam siaran pers Forum Peduli SDA Tanah Papua tidak ada informasi lengkap tentang rencana masuknya ConocoPhillips, dibawah kami juga lampirkan sebuah artikel dipublikasikan oleh tempo.co pada bulan maret lalu. Di bulan juli perusahaan juga menegaskan kembali kepada pers bawha masih ada rencana melakukan studi seismik tahun 2014 mendatang.

Pemerintah Amandemen Kontrak Conoco Phillips

TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah akan memberikan penggantian masa eksplorasi yang terhenti di Blok Warim, Papua, kepada Conoco Phillips. Kontrak bagi hasil yang ditandatangani pada 1987 ini sempat tak digarap sejak 1997 karena sebagian wilayahnya dijadikan Taman Nasional Lorentz.

“Rencana masa eksplorasi sebagai pengganti 5 tahun tapi mereka diminta ada komitmen baru seperti seismik dan pemboran di sisa waktu yang terpotong sebagai Taman Nasional Lorent,” kata Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Edy Hermantoro dalam pesan singkatnya kepada Tempo, Sabtu, 23 Maret 2013.

Kepala Divisi Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Elan Biantoro mengatakan Blok Warim yang masih tersisa saat ini tinggal sekitar 14.000 kilometer persegi atau sekitar 30 persen dari luas asli blok. Berkurangnya luas wilayah kerja ini selain karena wilayah kerja yang masuk ke TN Lorentz dikeluarkan, juga karena sebagian wilayah yang tidak ditemukan cadangan dikembalikan kepada negara.

“Blok ini sebenarnya sudah dieksplorasi, komitmen awal sudah terpenuhi dan sudah ada pengeboran sumur. Setelah amandemen kontrak ditandatangani mungkin studi seismik akan dilakukan tahun ini atau tahun depan,” kata Elan.

Elan mengatakan Blok Warim diyakini memiliki potensi hidrokarbon yang cukup besar. Pasalnya Elan mengatakan di daerah sekitar Blok Warim juga sudah dikembangkan oleh kontraktor migas lainnya. “Sekelilingnya (Blok Warim) banyak blok migas yang dimiliki Exxon Mobil,” kata Elan.

BERNADETTE CHRISTINA

Sumber: www.tempo.co/read/news/2013/03/24/090468981/Pemerintah-Amandemen-Kontrak-Conoco-Phillips

 

This entry was posted in Seputar Tanah Papua and tagged , , , , . Bookmark the permalink. Comments are closed, but you can leave a trackback: Trackback-URL.