Rajawali

(PT Cenderawasih Jaya Mandiri, PT Karya Bumi Papua)

rajawaliRajawali,yang secara agresif berinvestasi di perkebunan dan pertambangan, adalah perusahaan kedua yang membuka perkebunan MIFEE, setelah Medco. Pembukaan hutan dan penanaman telah dimulai dengan kebun tebu, tapi Rajawali juga menghadapi penolakan dari masyarakat yang menolak menjual tanahnya.

 

Last Updated: 30/07/13

Company Description: Rajawali adalah sebuah perusahaan yang merupakan bagian dari konglomerat yang dimiliki oleh Peter Sondakh. Ia membangun kerajaan bisnisnya di antaranya melalui rokok, media, dan perhotelan. Selama dua tahun terakhir, grup Rajawali menjual beberapa asetnya, termasuk saham di Semen Gresik, rokok Bentoel, dan operator seluler Excelcomindo. Ia menggunakan dananya untuk berinvestasi lebih jauh di bidang pertambangan batu bara dan mineral, dan juga bisnis perkebunan, termasuk di Papua.

Dimiliki oleh: Peter Sondakh berasal dari Sulawesi Utara dan merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia, di nomor delapan pada daftar Forbes tahun 2011.

Rencana untuk Merauke: Melalui dua anak perusahaan PT Karya Bumi Papua dan PT Cendrawasih Jaya Mandiri, grup Rajawali berniat membuka perkebunan tebu di Merauke. Kedua perusahaan ini berada di lini depan MIFEE dan kelihatannya telah mendapatkan sebagian besar izin yang diperlukan di tingkat nasional maupun lokal, di atas lahan seluas 37.795 ribu hektar di Kecamatan Kurik dan Malind.1

Penuturan Masyarakat: Sebelum menyiapkan lahan, Rajawali melakukan negoisasi dengan beberapa desa. Penduduk Kampung Domande menerima jumlah yang sangat menyedihkan untuk tanah mereka (6 miliar rupiah), penduduk Kampung Onggari terkejut mendapati ada yang melakukan survei di hutan walaupun mereka belum diberikan informasi. Penduduk Kampung Kaliki melaporkan mereka merasa ditekan oleh pejabat lokal untuk memberikan akses kepada Rajawali atas tanah mereka. (lihat laporan yang lebih lengkap di bagian Laporan dari Desa-Desa ‘Report from Villages’).

Rajawali telah membangun jalan dan mempersiapkan lahan di sekitar Kampung Domande. Hal ini menyebabkan konflik yang meletus pada November 2012 dan Juni 2013, karena masyarakat marah dengan ingkarnya Rajawali membayar kayu yang mereka ambil dan janji-janji kosong lainnya. Desa-desa tetangga Kaiburze dan Onggari menolak menjual tanah mereka, walaupun demikian mereka menuduh Rajawali melakukan pembalakan liar di atas tanah mereka.2

Konflik-Konflik Lain Seputar Papua Barat dan Indonesia: Anak perusahaan Rajawali, PT Tandan Sawita Papua, sedang dalam proses memulai perkebunan kelapa sawit di Arso Timur, dekat Jayapura, di bagian utara Papua Barat. Berita-berita dari sana mengindikasikan situasi yang tidak jauh berbeda dengan Merauke. Perusahaan ini dilaporkan membeli tanah adat dengan harga sangat murah sekitar Rp 384 ribu ($43) per hektar.3
Rajawali juga berinvestasi di beberapa proyek pertambangan paling kontroversial di Indonesia. Ia barusan membeli saham mayoritas dari Archipelago Resources yang terdaftar di Bursa Efek London, yang akan membuka tambang emas di Toka Tindung di Sulawesi Utara, yang ditolak oleh warga lokal.4 Kabar terbaru, Rajawali membeli saham 20% dari Indo Mines, perusahaan Australian yang bermaksud menambang pasir besi sepanjang 20km di pesisir Yogyakarta dan telah bertahun-tahun ditolak warga lokal.5

Kaitan Internasional: Di luar investasi mereka di perusahaan tambang asing, Rajawali juga mengelola hotel di luar Indonesia, antara lain Surfer’s Paradise Marriott di Gold Coast Australia, dan The Sheraton Imperial Kuala Lumpur dan Langkawi Westin di Malaysia.

Alamat: Jl Mega Kuningan Lot 5.1 Menara Rajawali Lt 27-28, Kuningan Timur, Setia Budi, Jakarta, 12950, Indonesia

Tel : 62 21 576 0808

1. http://www.bisnis-kti.com/index.php/2011/03/rajawali-tunggu-izin-prinsip-pabrik-gula-rp3-triliun-di-merauke/

2. https://awasmifee.potager.org/?p=297 , https://awasmifee.potager.org/?p=334 , https://awasmifee.potager.org/?p=346 , https://awasmifee.potager.org/?p=349

3. http://bintangpapua.com/headline/9782-3-m2-tanah-adat-senilai-sepotong-pisang-goreng . Sebuah film pendek karya Engage Media memperlihatkan situasi di Arso, tidak berbeda jauh dengan yang terjadi di Merauke: http://www.engagemedia.org/Members/papuanvoicesjayapura/videos/kasmira_en/view

4. http://www.banktrack.org/show/dodgydeals/toka_tindung_gold_mine

5. http://www.theindonesiatoday.com/breaking-news/resources-photo/17810-peter-sondakh-joins-jogjakarta-iron-project.html

http://hidupbiasa.blogspot.com/2013/01/kulon-progo-farm-or-die.html

Tulis sebuah Komentar

Your email is never published nor shared. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*
*