Ma\’af, tulisan ini hanya tersedia dalam Bahasa Inggris. Kadang-kadang ada artikel ditulis dalam Bahasa Inggris yang perlu diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. Kalau ada ahli bahasa yang ingin membantu dalam hal ini, tolong kirim email kepada: awasmifee@potager.org
Bahasa
Berita dari Merauke
Seputar Tanah Papua dan Maluku
Arsip
- Maret 2021
- November 2019
- Agustus 2019
- Juli 2019
- Januari 2019
- Desember 2018
- Agustus 2018
- Maret 2018
- Februari 2018
- Januari 2018
- Desember 2017
- November 2017
- Oktober 2017
- September 2017
- Agustus 2017
- April 2017
- Maret 2017
- Februari 2017
- Januari 2017
- Desember 2016
- November 2016
- Juli 2016
- Juni 2016
- Mei 2016
- April 2016
- Maret 2016
- Februari 2016
- Januari 2016
- Desember 2015
- November 2015
- Oktober 2015
- September 2015
- Agustus 2015
- Juli 2015
- Juni 2015
- Mei 2015
- April 2015
- Maret 2015
- Februari 2015
- Desember 2014
- November 2014
- Oktober 2014
- September 2014
- Agustus 2014
- Juli 2014
- Juni 2014
- Mei 2014
- April 2014
- Maret 2014
- Februari 2014
- Januari 2014
- Desember 2013
- Oktober 2013
- September 2013
- Agustus 2013
- Juli 2013
- Juni 2013
- Mei 2013
- April 2013
- Maret 2013
- Februari 2013
- Januari 2013
- Desember 2012
- November 2012
- Oktober 2012
- Agustus 2012
- Juli 2012
- Juni 2012
- Mei 2012
- April 2012
Tag
Astra Group Austindo Nusantara Jaya Baad Broken Promises Carson Cumberbatch Community Resistance Daewoo International Domande FORMASI SSUMAWOMA Ganda Group Human Rights intimidation Kamoro Korindo Land Grabbing Mayora Group Medco Menara Group military MP3EI Muting Pacific Inter-link Pollution PT Agrinusa Persada Mulia PT Agriprima Cipta Persada PT Anugerah Rejeki Nusantara PT Bio Inti Agrindo Pt Dongin Prabhawa PT Megakarya Jaya Raya PT Menara Wasior PT Nabire Baru PT Permata Putera Mandiri PTPN II PT Pusaka Agro Lestari PT Putera Manunggal Perkasa PT Rimbun Sawit Papua PT Sariwana Unggal Mandiri PT Selaras Inti Semesta PT Tandan Sawita Papua PT Tunas Sawaerma Rajawali Salim Group Wilmar Working Conditions Zanegi
2 Comments
berdayakan dahulu penduduk lokal, sudah pasti daerah lokal punya penduduk miskin . lebih kasihan lagi petani lokal yang tidak pernah mendapat tanah gratis, modal untuk bertani, rumah, dan tanah perkebunuhan berhektar-hektar. sangatlah terbalik jika mendatangkan penduduk luar dengan fasilitas yang telah disebutkan. lebih baik pikirkan penduduk lokal dengan memberdayakan transmigran lokal dengan memberi bantuan lahan perkebunan, bantuan bibit unggul sehingga dapat mengurangi kemiskinan di daerah, itu yang perlu diutamakan. akibat dari transmigrasi di kalimantan, sumatra dan lainya adalah konflik antara penduduk pendatang dan lokal, selain penduduk pendatang tidak bisa menyesuaikan dengan budaya lokal, disamping itu terjadinya gambaran anak emas kepada para transmigran luar, dikarenakan bantuan dan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah pusat seperti tanah perkebunan, rumah dan bantuan bibit pertanian, berbanding terbalik dengan penduduk lokal yang tidak diberi fasilitas, padahal penduduk lokal masih banyak yang miskin apalagi petani lokal yang berjuang sendiri tanpa bantuan tanah gratis mapun fasilitas penyeda bibit pertanian. lebih baik budayakan transmigran lokal dari pada transmigran luar daerah agar kemisikinan di daerah dapat dikurangi.
selain itu efek dari transmigrasi adalah termarginalkan penduduk lokal dikarenakan besarnya jumlah penduduk pendatang transmigran yang difasilitasi pemerintah pusat berakibat tidak adanya suara politik penduduk lokal di daerah mereka akibatnya pemerintahan didaerah dipegang oleh mayoritas penduduk pendatang. contoh tersebut bisa dilihat di daerah seperti di sumatra yaitu lampung dan provinsi lainya yang punya mayoritas penduduk transmigran dari jawa.