Pada Tanggal 29 September, Bupati Merauke Romanus Mbaraka datang ke Kampung Wambi, distrik Okaba, untuk mencoba meyakinkan masyarakat setempat bahwa investasi tidak bertujuan untuk menyengsarakan dan membunuh orang Papua tetapi akan membawa dampak positif. Ratusan orang dari beberapa kampung sekitar hadir ke Wambi untuk menyambut Bupati.
Ans.K, wartawan lokal dari tabloidjubi.com juga ikut dalam acara tersebut dan sempat wawancarai beberapa tokoh dari berbagai kampung tetangga mengenai perstiwa tembakan yang masih membuat warga resah dan takut, dan juga tentang sikap penolakan terhadap investasi yang masih utuh.
Masyarakat Woboyu Trauma Dengan Dua Kali Tembakan
Merauke, Jubi (30/8)— Sampai sekarang, masyarakat di Kampung Woboyu, Distrik Okaba, Kabupaten Merauke, masih merasa trauma dengan tembakan sebanyak dua kali ke udara oleh oknum yang diduga aparat kemanan. Penembakan tersebut, terjadi pada Bulan Juli lalu.
Ketua Adat Woboyu, Nikodemus Kahol kepada tabloidjubi.com di Kampung Wambi, Kamis (29/8) mengungkapkan, penembakan sebanyak dua kali ke udara itu, terjadi pada malam hari sekitar pukul 23.00 Wit. Saat itu, masyarakat sendiri menjadi sangat takut dan trauma. Bahkan, sampai sekarang pun rasa ketakutan itu masih ada.
Ditanya alasan penembakan yang dilakukan, Kahol mengaku, saat itu, ada utusan dari salah satu perusahan yang datang dan melakukan pendataan terhadap masyarakat guna akan mendapatkan bantuan. Hanya saja, bantuan seperti apa, belum diketahui pasti. Kegiatan pendataan itu, tidak dilakukan secara umum kepada masyarakat setempat. Tetapi hanya sebagian saja.
Dari situ, lanjut Kahol, terjadi keributan diantara warga sendiri. Sehingga penembakan sebanyak dua kali ke udara dilakukan. “Terus terang, kami juga merasa kaget dan panik dengan adanya tembakan tersebut. Sehingga warga pun bersembunyi dalam rumah masing-masing,” katanya.
Secara terpisah Kapolsek Okaba, Suprayogi mengatakan, dalam waktu dekat juga, pihaknya akan datang ke kampung tersebut, sekaligus mencari tahu secara pasti dan jelas akan kebenaran informasi penembakan. “Ya, kami akan kesana untuk mencari tahu apakah benar ada penembakan yang disampaikan warga,” ungkapnya.
Sumber: Ans.K (tabloidjubi.com) http://tabloidjubi.com/2013/08/30/masyarakat-woboyu-trauma-dengan-dua-kali-tembakan/
Warga Okaba, Ngguti dan Tubang Tolak Investasi
Merauke, 1/9 (Jubi) – Secara umum, masyarakat di kampung-kampung yang tersebar di Distrik Okaba, Ngguti dan Tubang, Kabupaten Merauke, Papua, menolak rencana masuknya investasi disana. Penolakan itu berdasarkan pertimbangan habitat di dalam hutan bakal hilang.
Demikian disampaikan Kepala Kampung Wambi, Kristoforus Basik-Basik yang ditemui tabloidjubi.com, Sabtu (31/8). Menurutnya, dalam hamparan hutan luas itu, hidup beragam ekosistem mulai dari saham, babi, rusa serta beberapa binatang lain. Dengan demikian, jika hutan dirusak, maka otomatis ekosistem didalamnya akan hilang.
“Kami punya kesepakatan bulat yang ditandai dengan upacara adat untuk menolak investor dari mana saja yang datang dan ingin berinvestasi. Karena, kerugian besar akan dialami dan dirasakan masyarakat jika hutan dibabat. Sekali lagi, kami tidak mau habitat dalam hutan hilang begitu saja,” ujarnya.
Ketua Adat Wambi, Wilhelmus Kaize menambahkan, para leluhur telah mengingatkan agar tanah yang ada, tidak boleh diserahkan kepada siapa pun, termasuk investor. Lebih baik tetap dijaga dan dipelihara. Karena di dalamnya terdapat banyak binatang.
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka mengatakan, jika masyarakat menolak untuk menerima kehadiran investor, maka pemerintah tidak mungkin harus memaksakan. “Kita akan tumbuh secara manual. Tetapi, kehadiran investor itu, merupakan kebijakan dari pusat. Ya, saya berharap agar para kepala kampung dapat memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat. Sehingga mereka tidak salah dalam menanggapi,” pintanya. (Jubi/Ans)
Sumber:Ans.K (tabloidjubi.com) http://tabloidjubi.com/2013/09/01/warga-okaba-ngguti-dan-tubang-tolak-investasi/